oleh: Siwi Nurdiani, S.Pd.

STRUKTUR TEKS DESKRIPSI

Pertama, identifikasi. Identifikasi dalam teks deskripsi terdapat di paragraf awal. Biasanya berisi nama objek, asal-usul atau sejarah dari objek, dan pernyataan umum mengenai objek. Dikatakan pernyataan umum sebab pernyataan itu sudah menjadi pengetahuan bagi sebagian besar orang.

Kedua, deskripsi bagian. Deskripsi bagian dari suatu objek adalah bagian terpenting. Dalam deskripsi bagian, kita dapat menggunakan jenis deskripsi spasial (jika untuk tempat/lokasi/ruangan), deskripsi objektif (jika berupa sebuah benda), atau deskripsi subjektif (jika berupa kesan/perasaan/emosi terhadap objek yang dideskripsikan.

Ketiga, kesimpulan. Deskripsi dapat diakhiri dengan pernyataan yang berisi pendapat/opini kita secara umum terhadap objek. Jika objek berupa tempat wisata, maka kita dapat menyimpulkan keindahan panorama dan keistimewaan seandainya berlibur ke tempat tersebut.

Contoh Deskripsi Spasial

Gua Kiskenda letaknya tak jauh dari MTsN 4 Kulon Progo. Kira-kira lima menit perjalanan menggunakan roda dua. Letaknya strategis, berdampingan dengan Jalan Raya Yogyakarta-Kaligesing. Ketika masuk gerbang, kita akan dapat melihat ikon objek wisata ini yaitu patung kera dan tulisan Gua Kiskenda. Untuk menuju ke lokasi gua, kita harus berjalan turun melewati anak tangga. Selain taman dengan rumput menghijau dan taman yang tertata rapi, kita juga akan melewati panggung utama yang biasa digunakan untuk pentas seni. Tak jauh dari panggung seni, kita akan dapat melihat taman dengan satu dinding dengan lukisan kisah Mahabharata.

Contoh Deskripsi Objektif

Gua Kiskenda merupakan salah satu keajaiban alam ciptaan Allah. Gua ini berada di bawah bukit bebatuan. Saat masuk ke dalam gua, akan disambut dengan udara yang lembab dan suasana gelap sebab tak ada sinar matahari yang masuk. Lantai gua telah diplester sehingga pengunjung tak perlu takut terjebak dalam kubangan berlumpur. Di ruangan-ruangan gua, kita dapat menyaksikan stalaktit dan stalakmit yang menjadi salah satu objek terindah. Kita juga dapat menjumpai mata air murni yang airnya sangatlah jernih, bahkan dapat langsung diminum.

Contoh Deskrispi Subjektif

Bakso Yu Nah adalah jajanan paling populer di kalangan siswa MTsN 4 Kulon Progo. Pentol baksonya empuk dan gurih. Biasanya bakso disajikan dengan kuahnya yang berkaldu dan masih dalam kondisi panas. Topping baksonya juga melimpah terdiri dari bawang goreng yang digoreng krispi, taburan daun bawang, seledri, serta tak ketinggalan tahu pong diiris tipis. Bagi para pencinta makanan pedas, wajib menambahkan saus dan sambal supaya lebih mantab. Citarasa segar dapat ditambahkan dari beberapa tetes cuka.

MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN MENJADI PARAGRAF TEKS DESKRIPSI

Kerangka karangan bentuknya adalah isi/inti gagasan dari sebuah teks. Berupa informasi singkat mengenai teks yang akan ditulis. Kerangka karangan bermanfaat membantu kita agar paragraf yang disusun menjadi koheren (Berkesesuaian).

Paling mudah, kerangka disusun berdasarkan struktur sebuah teks. Untuk membantu paragraf menjadi koheren, perlu diperhatikan juga mengenai kohesi sebuah paragraf. Kohesi gramatikal ditandai dengan adanya kata hubung yang tepat. Kohesi leksikal ditandai dengan adanya pengulangan kata kunci dan rujukan (ini, itu, tersebut).

Jika sudah ada kerangka karangan maka tugas kita akan semakin mudah. Kita tinggal mengembangkan ide-ide yang sudah ada menjadi kalimat yang lebih lengkap. Hal yang perlu diperhatikan adalah menyusun ide tersebut menjadi satu kesatuan yang enak dibaca dan informasinya pun sampai.

a. Kalimat efektif itu ditandai dengan adanya subjek, predikat, objek/pelengkap/keterangan yang tepat dan berhasil menyampaikan pesan dengan baik.

b. Kalimat deskriptif ditandai dengan kalimat rincian. Kalimat rincian bisa berupa klasifikasi (dibagi menjadi, terdiri dari). Selain itu dapat berupa perincian (ciri-cirinya).

c. Kalimat deskriptif ditandai dengan penggunaan imaji (seolah-olah). Ada imaji visual (seolah terlihat nyata, mengandung unsur bentuk/warna), ada juga imaji auditif (seolah terdengar, mengandung unsur suara). Selain itu ada juga imaji perasa/taktil (seolah merasakan, unsur rasa makanan/cita rasa) dan imaji pembauan (seolah hidung dapat menghirup suatu aroma). Terakhir imaji peraba (seolah tersentuh oleh jari-jari)

d. Kalimat deskriptif juga ditandai dengan penggunaan kata sifat dalam memerinci. Kata sifat itu mewakili ciri suatu objek yang tak kasat mata namun merujuk pada tingkah laku/kebiasaan. Contoh: indah, elok, menawan, memesona, rupawan, cantik, eksotis, rajin, ceria, garang, dan ganas.

MAJAS DALAM TEKS DESKRIPSI

Ada banyak jenis majas yang dapat digunakan agar teks deskripsi semakin memikat. Kali ini akan dibahas dua jenis majas.

Pertama, majas personifikasi. Majas personifikasi mengacu pada gaya bahasa yang menyatakan benda mati seolah-olah hidup dan bertingkah seperti manusia.

Contoh: Mentari pagi menyapa para pendaki Bromo.

Kedua, majas simile. Majas simile mengacu pada gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua hal berbeda namun memiliki kesamaan sifat. Majas ini ditandai dengan penggunakan kata yang khas yaitu seperti, bagai, laksana, bak, seumpama, serupa.

Contoh: Hijau dedaunan menghampar di bukit bagai permadani hijau yang lembut dan nyaman.

(Disarikan dari berbagai sumber)