MTsN 4 Kulon Progo Susun Laporan Implementasi Lima Hari Belajar

Kulon Progo (MTsN 4 Kulon Progo)_Sebagai wujud pertanggungjawaban dan evaluasi implementasi lima hari belajar, MTsN 4 Kulon Progo menyusun laporan implementasi lima hari belajar di madrasah. Laporan ditujukan kepada Kanwil Kemenag DIY. Demikian dikatakan oleh Kepala MTsN 4 Kulon Progo pada Senin, 8 Januari 2024 di ruang kepala madrasah.

Kepala MTsN 4 Kulon Progo dalam sesi wawancara mengatakan “Pelaksanaan lima hari belajar atau lima hari sekolah telah dilaksanakan / diimplementasikan selama satu semester, di semester satu Tahun Pelajaran 2023/2024. Tentu banyak hal yang harus dievaluasi, meliputi: sarana prasarana, kerja sama dengan berbagai pihak terkait dengan pengembangan kegiatan keagamaan, makan siang siswa, penguatan karakter, komunikasi dengan orang tua/wali siswa, dan kondisi psikologis guru, siswa, dan orang tua. Evaluasi ini dilakukan bersama-sama antara pihak madrasah, siswa, guru, dan orang tua, sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan data yang ada”.

Nurhayanti berharap, evaluasi yang dilakukan berkala dapat menjadi sarana refleksi untuk perbaikan ke depan. Evaluasi pelaksanaan dilakukan berkala selama 35 hari oleh orang tua siswa dalam pertemuan pengajian lapanan Jumat Kliwon. Pengajian itu juga bersifat silaturahim sekaligus sarana komunukasi efektif antara madrasah dengan orang tua untuk mengomunikasikan banyak hal, termasuk perkembangan putra-putrinya dan implementasi lima hari belajar.

Berdasarkan evaluasi yang telah dianalisis, Waka Kurikulum, Ambar Suryaningsih, S.Pd. menjelaskan bahwa madrasah menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu juga disediakan berbagai media pembelajaran yang kreatif dan inovatif oleh guru maupun Perpustakkaan Titian Ilmu MTsN 4 Kulon Progo. Sebagai Upaya mendukung implementasi lima hari belajar, madrasah juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Puskesmas Girimuyo II, Penjaja kantin, dan Badko TPA. Tujuan kerja sama adalah menyediakan pelayanan prima bagi siswa, tegas Ambar.

Ambar menjelaskan bahwa, hasil survey menunjukkan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan lima hari belajar, sehingga semester dua dan seterusnya, pembelajaran di madrasah tetap direkomendasikan lima hari belajar. Dengan demikian siswa memiiki banyak peluang bersama keluarganya di rumah pada Sabtu dan Minggu. (nhy/rre)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *