Kulon Progo (MTsN 4 KP)_ Madrasah integrasi adalah branding untuk madrasah Jogja istimewa. Program madrasah integrasi ini diadakan sebagai wujud kerja sama antara MIN 1 Sleman, MTsN 6, dan MAN 3 Sleman. Madrasah integrasi meliputi lokasi, tata kelola akses milik negara yang dapat digunakan bersama, dan program yang disinergikan. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, H.Abd.Su’ud, S.Ag., M.Si dalam sambutannya pada acara pembukaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat DIY dan Lounching Madrasah Integrasi pada Kamis (3/8) di MAN 3 Sleman. Acara dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan Kanwil Kemenag DIY, Kandep dan kepala madrasah negeri se-DIY. Hadir pula dalam kesempatan ini, kepala MTsN 4 Kulon Progo, Nurhayanti, S.Pd., M.Sc. Hadir pula Kakanwil Kemenag DIY dan Direktur KSKK Kemenag RI.
Lebih lanjut, Su’ud menyampaikan bahwa KSM bertujuan: meningkatkan keterampilan sains, budaya intelektual, bibit unggul madrasah berpresrasi, dan mencintai keilmuan. Kemenag juga telah melounching madrasah ramah anak pada Hari Anak Nasional. Menurutnya, Kemenag lebih maju untuk memberikan jaminan anak-anak nyaman dan aman belajar di madrasah. Oleh karena itu tidak boleh ada kekerasan kejiwaan, fisik, spiritual di madrasah dan memastikan mereka menjadi pemimpin bangsa.
Sementara itu Kakanwil Kemenag DIY, Dr.H.Masmin Afif, M.Ag dalam sambutannya mengatakan “Anak-anak harus diajari mempunyai mimpi tinggi agar bersemangat meraih cita-cita. Anak-anak harus happy, enjoy sekolah di madrasah. Maka madrasah ramah anak senantiasa digalakkan. Tujuh komitmen madrasah ramah anak antara lain : 1) keamanan dan ekosistem madrasah yang membahagiakan; 2) non diskriminatif, yaitu berikan kesempatan untuk kembangkan potensinya, berikan ruang; 3) mengondisikan pergaulan islami di madrasah, karena kondisi pergaulan yang memprihatinkan saat ini, bahkan 300 anak di DIY dinikahkan pada usia sangat dini; 4) bebas bulying kekerasan fisik, visual dan berbasis online, 5) melindungi kelompok beresiko; 6) bebas asap rokok; 7) bersih, sehat dan halal, hijau, dan inklusif”
Sementara itu Direktur KSKK Dr. Muh Hisom, M.Ag, dalam sambutannya secara virtual mengapresiasi dan memberikan label bahwa madrasah Jogja benar-benar istiewa. Madrasah kita memiliki tiga pilar, yaitu: keindonesiaan, keislaman, dan kearifan lokal.
Menurut Hisom warga madrasah pasti NKRI, tidak diragukan lagi keIndonesiaannya. Keislaman, madrasah lahir dari agama islam sebagai tumpuan harapan umat Islam.
Kearifan lokal, adalah budaya lokal yang harus dijunjung tinggi dan dipelihara oleh madrasah yang menjadi kekuatan bagi madrasah. Tidak menghilangkan budaya lokal.
Kaitan dengan KSM Hisom yakin bahwa madrasah menjadi pemenang KSM, guru-guru. KSM 2023 adalah KSM nya Madrasah Jogja Istimewa.
Terkait dengan madrasah integrasi, Hisom mengatakan sangat menarik: integrasi dapat secara teritorial, kurikulum untuk membangun kekuatan yang sama. Ada kerja sama, persatuan dan gotong royong untuk madrasah berprestasi. Madrasah DIY benar-benar istimewa.
Pada kesempatan ini, Hisom berkenan membuka KSM dan meresmikan Madrasah Terintegrasi. (nhy/rre)