Kulon Progo (MTs N 4 KP) Dalam rangka memeriahkan puncak Bulan Bahasa pada bulan Oktober tahun 2019, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MTsN 4 Kulon Progo menyelenggarakan serangkaian kegiatan. Dimulai dengan kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan, Lomba Menulis Puisi , Lomba Membaca Puisi, dan Lomba Pidato 4 Bahasa. Kegiatan hari kunjung Perpustakaan telah dimulai sejak awal bulan Oktober, demikian pula lomba menulis puisi. Untuk lomba membaca puisi dan lomba pidato 4 bahasa dilaksanakan pada hari Senin (28/10) setelah mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda. Kepala Madrasah Legiman dalam acara pembukaan menyampaikan apresiasi kepada OSIS divisi literasi yang telah melaksanakan berbagai kegiatan bulan bahasa. Beliau juga memberikan apresiasi kepada para seluruh peserta lomba yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini. “kegiatan Lomba pada bulan bahasa ini merupakan sarana melatih mental ,mengeksrepresikan kemampuan dan bakat di bidang masing-masing,” ujarnya. Ia pun menambahkan tentang pentingnya meneladani para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan. “Tugas generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa adalah belajar, berkreasi dan berprestasi,” tambahnya.
Sebanyak 20 siswa mengikuti lomba pidato 4 bahasa, yang terdiri dari perwakilan kelas VII, VIII dan IX. Mereka maju sebagai tim untuk menyampaikan pidato dalam 4 Bahasa. Lomba pidato ini mengangkat tema “Meneladani para pemuda yang berjuang meraih kemerdekaan serta mempertahankannya.” Hadir sebagai juri lomba pidato, Ismi Subekti dan Lukman Khakim. Ismi Subekti mengungkapkan bahwa antusias peserta terlihat dari banyaknya peserta lomba pidato, khusunya pidato Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Selain itu ada beberapa anak yang cukup menonjol dalam pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Bahkan ada 1 peserta yang memilih Pidato Berbahasa Korea.
Sementara itu, sebanyak 13 peserta mengikuti lomba membaca puisi yang terdiri dari perwakilan tiap kelas, dengan juri Susi Retnowati dan Sri Hartati. Dalam lomba ini, setiap peserta diwajibkan membaca satu puisi karya dari Chairil Anwar, yang berjudul Diponegoro. Selain itu peserta juga diberi kesempatan untuk mengeksplor kemampuan mereka dengan membaca puisi pilihan.